Wednesday, 5 November 2014

BERANDA


Selamat datang serta terima kasih telah mampir di blog saya ini.  Kunjungan anda akan banyak memberi manfaat bila anda  bersedia memberi komentar pada tulisan saya, dan akan menjadi pencerahan untuk tulisan selanjutnya...


Saya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan saya dalam mengelola blog ini, juga atas kunjungan anda yang tak terbalas dan atau komentar yang tak terjawab.  Blog ini saya buat sebagai wadah untuk belajar  dan berbagi pengetahuan & pengalaman tentang kehidupan sehari-hari.  Semoga dapat memberi manfaat bagi saya dan anda semua yang berkunjung dan tentu saja dengan harapan akan berbuah  kebaikan.

Terima kasih

Hidup Hanya Sekali...


Tuesday, 4 November 2014

Hidup adalah perjuangan




Hidup itu adalah perjuangan... ketika semangat juang itu sudah tak ada, maka kita "tamat"
Kita seringkali galau, cemas, khawatir akan sesuatu yang belum pasti akan terjadi pada diri kita,  sehingga membuat kita merasa seolah bahwa hidup kita akan segera berakhir.
Ketika awal saya meninggalkan kampung halaman, dunia saya berubah total..., saya merasa hidup saya seolah berakhir...  tempat baru, teman baru, bahasa lokal yang baru, budaya baru, semuanya jauh berbeda dengan kehidupan yang saya jalani selama ini sampai saya mendapatkan pekerjaan ini sebagai seorang PNS di suatu tempat di sebuah kampung di kaki gunung.  Beberapa bulan saya selalu bertanya kepada diri saya sendiri... bahkan kepada Tuhan bahwa koq hidup saya seperti ini, rasanya hidup saya yang tadinya ceria & sibuk koq berakhir seperti ini, walaupun memang tempat baru saya ini tidaklah jauh dari ibukota (Jakarta) dan ketika saya butuh sesuatupun saya tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkannya.  Namun karena tempat baru saya ini sebenarnya menjadi ramai itu hanya di akhir pekan, sehingga pada hari-hari kerja saya merasa "hampa"... kesibukan kerja tidak banyak, pulang ke rumahpun paling menonton tv atau membaca di dalam rumah "pavilium" kontrakan saya  karena tidak memiliki teras atau halaman untuk bisa sekedar duduk di luar. Sampai pada akhirnya saya mengeluh kepada seorang teman yang kebetulan seorang psikolog melalui surat (hobby saya sejak SD adalah koresponden), dan nasehatnya saya coba renungkan ber-hari2... bahwa justru inilah awal hidup saya yang baru, saya harus selalu berdoa sambil berusaha sebaik-baiknya dalam karier saya, dan nikmatilah dunia baru ini, perubahan akan selalu datang, dan Alhamdulillah saya bisa "lolos" dari "stres" saya waktu itu, walaupun kemudian dari rencana saya akan tinggal disitu hanya setahun tidak tercapai.  Waktu itu saya sudah mengajukan pindah kembali ke kampung halaman saya dan telah mendapat persetujuan di tempat yang dituju, namun ketika bos saya ditempat tugas  itu memberikan pandangan untuk tidak langsung pulang kampung... saya dengan kesadaran sendiri mengembil kesempatan itu, dan akhirnya sampai saat ini saya lebih memilih untuk tidak kembali ke kampung halaman. Bahkan ketika satu dasawarsa yang lalu, problema hidup yang hampir serupa pernah saya alami, namun saya berjuang untuk mendapatkan hidup saya seperti yang saya inginkan, walaupun tidak akan persis dengan yang saya inginkan, tapi saya yakin bahwa Tuhan memberikan yang terbaik untuk saya  karena apa yang baik menurut kita belum tentu baik dimata Tuhan